LETS HIJRAH
Assalamualikum sahabat reader. Perkenalkan namaku, Hasmi Layang Sari . Tulisan pertama ini ku persembahkan untuk orang" baik yang Allah kirimkan untuk diri ini, terutama untuk sobat yang mungkin saat ini masih bimbang apakah harus berhijrah atau menunggu. Yang pada hakikatnya hidayah itu siapa tahu sebenarnya sudah ada, hanya saja kitanya yang masih enggan memulai. Okay let's enjoy your read ya sobat reader.
LETS HIJRAH,
Zona nyaman adalah jebakan, suatu jebakan yang pada akhirnya kita dituntut untuk berhenti, berhenti untuk berusaha bahkan berhenti untuk bersyukur.
Kuy simak dulu percakapan singkat ini, hitung-hitung untuk mengetes kepekaan sobat reader semua ya..
"Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh Nis," salamku
"Waalikumussalam warahmatullahi wabarakatuh, wah sekarang kamu lebih santun, lebih tertutup, lebih menjaga. Ku pikir-pikir satu Minggu yang lalu masih bar-bar saja Mi. Kamu kenapa? Kok perubahanmu sedrastis ini, ah kamu tidak seasyik dulu Mi." kata Nisa dengan penuh tanya ..
"Alhamdulillah sa, ini adalah hidayah dari Allah. Aku ingin hijrah, maaf jika semenjak hari ini aku mungkin menurutmu tidak seasyik dulu, aku menjemputnya, menjemput hidayahku sendiri atas izin Allah." Kataku dengan mantap .
Dengan merujuk kepada hijrah yang dilakukan Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam dengan tujuan mempertahankan dan menegakkan risalah Allah Subhanahuwataa'ala
Perintah hijrahpun terdapat dalam beberapa ayat Al-Qur'an yang artinya ",Sesungguhnya orang-orang yang beriman, orang-orang yang berhijrah di jalan Allah, mereka itu mengharapkan Rahmat Allah, dan Allah maha pengampun lagi maha penyayang."(Al-Baqarah :218)
Tentu saja kata hijrah sudah tidak asing lagi terutama untuk kalangan pemuda pemudi. Dalam konteks sejarah, hijrah adalah kegiatan perpindahan yang dilakukan oleh Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam bersama sahabat dari Mekah ke Madinah dengan tujuan mempertahankan dan menegakkan risalah Allah Subhanahuwataa'ala. Sebagian ulama ada yang mengartikan bahwa hijrah adalah keluar dari kufur menuju darul Islam. Keluar dari kekufuran menuju keimanan (H.Dedih Surana, Drs., M.Ag)
"Kamu serius ingin hijrah? Berarti kamu akan berubah menjadi ibu-ibu kan? Tanya Nisa
"Loh, kok berubah menjadi ibu-ibu, akukan belum menikah apalagi punya anak Nis" Jawabku dengan heran
"Yaiyalah, kamu akan hijrah terus berubah penampilan menjadi ibu-ibu, yang jilbabnya panjang, tidak memakai make up aduuh bakalan jadi cewek cupu deh" Timpalnya
"Hahahaha" akupun langsung tertawa mendengar jawaban sahabatku ini.
Hijrah bukan saja tentang perubahan penampilan, karena kamu tahu sobat reader apa yang paling perih bagi orang yang mencoba berhijrah? Yups, benar. Orang bisa saja memandang kita baik, memandang kita cukup terjaga dari segala yang mendatangkan mudharat, mereka memandang jika sudah berkerudung panjang maka dianggap ilmunya sudah tinggi, sedangkan perihnya diri tak seindah itu. Karena kitapun kadang rapuh sobat tak luput dari dosa, oleh sebab itu butuh penguat.
Eksistensi implementasi dari hijrah adalah Istiqomah itulah yang terpenting. Tak heran setelah berhijrah akan banyak cobaan. Bukankah ujian adalah bentuk cintaNya Allah kepada umatnya. Seperti arti ayat Alquran dibawah ini
"Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: “Kami telah beriman”, sedang mereka tidak diuji lagi? dan Sesungguhnya Kami telah menguji orang-orang yang sebelum mereka, Maka Sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar dan Sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang dusta.” (Al Ankabut [29]: 2-3)
Hijrah kita pasti akan ada ujiannya.
Sahabat reader apakah kalian pernah merasakan hal tersebut? Seperti yang dialami oleh sahabat kita satu ini..
"Lalu bagaimana reaksi orang rumah atau lingkungan sekitarmu setelah berhijrah? Sambung tanya Nisa.
"Yah, mau bagaimana lagi, ini adalah keputusanku, ini adalah tekadku, bahkan ini adalah prinsip yang aku coba bangun, awalnya mereka kaget dengan perubahanku, namun lambat laun mereka terutama orang tuaku menerima perubahanku ini. Alhamdulillah"Kelasku.
"Baiklah jika ini adalah keputusanmu, aku sebagai sahabatmu akan mendukungmu."
Kembali lagi, hijrah bukan hanya sekadar perubahan penampilan mulai dari berhijab yang sempurna, memakai pakaian yang tidak membentuk Lika liku badan, sampai mengerti batasan-batasan aurat. Akan tetapi, juga mengerti untuk hijrah dari tempat-tempat yang mudharatnya lebih besar, tentunya bagaimana ahlaq kepada ortu dan sesama, bagaimana bersikap untuk menjaga dan menata hati.
Hijrah harus dilakukan dengan niat, karena Allah. Dan niat harus diimplementasikan dengan perbuatan "Sesungguhnya tidaklah engkau meninggalkan sesuatu karena ketakwaan kepada Allah kecuali Allah pasti akan memberikan sesuatu sebagai pengganti yang lebih baik darinya" (HR.Ahmad)
"Sahabat reader aku butuh teman untuk hijrah, maukah kalian membersamaiku?, Bersama menggapai RidhoNya. Bukankah syurga terlalu luas untuk seorang diri?
Jika Hijrahku membuatmu menjadi tidak nyaman...
Tolong beri aku kesempatan, mungkin caraku mengajakmu terlalu berlebihan...
Jika perubahanku menurutmu berlebihan...
Tolong jangan jadikanku orang asing dan tak kau pedulikan...
Sekali lagi....
Hijrah adalah proses...
Hijrah bukan tentang berubah lalu menjadi malaikat...
Hijrah tentang semua yang ingin menjadi taat...
Hijrah bukan hanya tentang mencoba untuk merangkak, berjalan lalu berlari dengan gesit...
Hijrah tentang siapa yang bertahan hingga menggapai tujuan setunggi-tingginya...
Hijrah untuk menuju RidhoNya...
LETS HIJRAH
Let Your Past Make You Better, Not Bitter
Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Tetap semangat sahabat reader.
MANTAP
BalasHapus